hai ini cerpen pertama yg gue posting diblog ini, entah dapet kepedean dari mana gue dapet keberanian buat posting cerpen abal-abal ini. okelah happy reading
KATA BINTANG
padatnya kota jakarta saat pagi hari seperti ini memang sudah menjadi pemandangan biasa bahkan bukan hanya pagi hari saja, tetapi sepanjang hari kota ini selalu sibuk seakan kota yang menjadi ibu kota jakarta ini tak pernah tidur. orang-orang seakan disibukkan dengan rutinitasnya masing-masing. mereka samua seakan mempunyai dunia mereka sendiri.
seperti seorang gadis yang sekarang sedang duduk disebuah cafe pinggir jalan hanya sekedar untuk mengisi perutnya dan menikmati panorama didepannya.
gadis itu seperti memanggil seorang pelayan dan menyebutkan sederetan nama makanan yang akan menjadi menu sarapannya hari ini,setelah pelayan itu berlalu gadis itu mengedarkan pandangannya keluar jendela. gadis yang menjabat sebagai produsser di salah satu televisi swasta yang sepertinya berumur 25 tahunan itu termenung melihat pemandangan didepan sana, rambutnya yang hitam pekat terurai tertiup oleh angin. dia terdiam saat melihat anak-anak kecil yang bernyanyi-nyanyi membawa pasir yang dimasukan kedalam sebuah botol yang mereka gunakan sebagai pengiring suara mereka, anak-anak kecil itu bernyanyi dari mobil satu kemobil yang lainnya demi mendapatkan uang recehan. anak-anak kecil itu yang seharusnya masih duduk manis dibangku sekolah, anak-anak kecil yang seharusnya masih berkutat denganbuku-buku pelajaran dan cita-cita mereka kelak tapi ekarang malah berjuang mencari uang demi mendapatkan sesuap nasi.
" saya yakin mereka juga punya mimpi " guman gadis itu pelan dan tak terasa senyumnya mengembang. semua pandangan didepannya itu mengingatkannya pada masalalunya
*********************
15 TAHUN YANG LALU...
"aduh arya, udahan yuk cila capek nih " seru seorang gadis kecil yg usianya sekitar 10 tahunan.
gadis kecil yang memiliki bola mata kecoklatan itu menepi kepinggir jalan, duduk dan memijit-mijit pergelangan tangannya.
cowok kecil yang sepertinya satu tahun lebih tua dari gadis itu pun tersenyum dan menghampiri gadis kecil itu.
"kalo cila capek, cila tunggu disini aja biar arya yang terusin ngamennya." cowok kecil yang bernama arya itu pun tersenyum dan mengusap lembut puncak kepala shila.
" yaudah itu lampunya udag merah arya kesana dulu yah.." lanjut arya. shila pun mengangguk dan tersenyum
shila terus saj memperhatikan arya yang yang sedang bernyanyi dari mobil satu kemobil lainnya.
setelah hari sudah menjelang sore arya menghampiri shila.
" cila, cila kita belajar ditaman sana aja yuk.." ujar arya yang sekarang sudah duduk manis disamping shila.
shila pun mengangguk semangat dan tersenyum kearah arya,,
ditaman kota arya dan shila sibuk memandangi bintang dan bulan yang selalu setia menemandi dan selalu membuat langit selalu indah.
arya mengalihkan pandangannya ke gadis kecil disebelahnya ini, gadis kecil ini sangant antusias sekali melihat lukisan yang diciptakan oleh yang maha kuasa dengan begitu sempurnanya.
"aryaaaa, shila pengin deh bisa ngambil bitang itu satuuu aja! " shila berguman pelan tanpa mengalihkan pandangannya jemari mungilnya dengan antusian menunjuk-nujuk bintang-bintang yang terlihat indah setiap malam .
" tapi shilagak tau cara ngambilnya gimana, shila pengin deh ke bulan buat minta satu aja bintangnya " shila terus saja mengoceh dengan polosnya.
"arya yakin suatu saat shila pasti bisa kesana,," arya tersenyum menatap shila. shila yang mendengar kata-kata arya tadi hanya tertawa hambar.
"mana mungkin kita kesana, kitakan gak punya uang..apa kita harus ngamen terus biar kita bisa kesana? " raut muka shila berubah menjadi sedih.
"arya tau caranya, kita harus belajar shillll" ucap arya tegas dengan senyum penuh keyakinan. shila yang mendengar kata-kata arya barusan hanya bisa mengerutkan kening tanda ia tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sahabatnya ini.
"belajar?" ulang shila ragu
"emang dengan belajar kita bisa kesana? ngeliat bintang-bintang itu lebih dekat dan bisa bawa mereka pulang? mendingan kita ngamen terus aja, biar dapet uang yang banyak, nanti kalo udah banyak kita pergi deh kesana " ujar shila dengan semangat.
"dari pada belajar, shila gak suka ah belajar! belajar itu bener-bener bikin shila bosen dan pengin bobo" lanjut shila dengan nada malasnya.
"kita harus suka belajar shil, kata mamah arya belajar itu bisa bikin kita tau semua yang ada didunia ini..makanya sekarang arya suka belajar biar besok arya bisa ajak shila ngambil bintang itu.." mata arya terus menatap bintang-bintang cantik itu, senyumnya terus mengembang dari bibirnya...
"beneran bisa tau apa aja yah?" guman shila memastikan, arya hanya tersenyum dan mengangguk senang..
"okeee,kalo gitu shila mau belajar deh, biar bisa bawa bintang-bintang cantik itu" ujuar shila semangat.
"yaudah kita pulang yuk nanti shila dicariin mamah shila" ajak arya, merka pun berjalan beriringan menuju rumah mereka masing-masing..
semenjak hari itu arya dan shila tidak pernah bertemu lagi. shila sudah mencari sahabatnya itu kemana-mana dari mulai rumah sekolah sampai tempat biasa arya dan shila ngamen bersama tapi semuanya nihil arya tak ada disana. tapi shila yakin suatu saat nanti mereka akan bertemu lagi. ARYA adalah bintang untuk shila. bintang yang berhasil membuat shila sadar dengan begitu pentingnya belajar..sejak saat itu shila terus belajar dan belajar agar kelak dia bisa menjadi seorang yang berhasil menaklukan bintangnya.
***************************************************
"shila???" sapa seseorang sambil memegang bahu gadis yang sedang sibuk dengan lamunanya itu. shila tersentak kaget dan dengan sigap ia membalikan badannya.
dia menatap heran kepada seseorang yang saat ini ada dihadapannya..
" kamu shila kaaan? ashila zahranriara?" seorang lelaki bertubuh tinggi dan berkulit kitam manis itu mencoba meyakinkan.
" iya saya shila kamu siapa yah?" shila masih bingung dan kembali menanyakan orang itu..
'dari mana dia tau nama panjang gue -__-' serunya dalam hati.
" saya arya shil arya baswara" lelaki itu tersenyum
"aryaa?" ulang shila kagen dan masih kurang yakin.arya pun mengangguk dan tersenyum. setelah itu mereka terlibat dalam obrolan yang asik namun mengasikkan, kembali mengenang masalalunya yang indah.
shila kembali bertemu dengan sahabat kecilnya itu.
sahabat yang membuatnya mengerti bahwa segala sesuatunya dapat kita raih asalkan kita mau belajar dan terus berusaha. siapa yang menyangka gadis imut cantik yang sekarang menjabat sebagai produser disalah satu stasiun tv swasta diindonesia ini dulunya hanyalah anak pengamen jalanan yang pulang sekolah mencari uang recehan agar bisa mewujudkan semua mimpi-mimpinya itu...
sooo? come on guyss keep learning and trying to realize your dreams, because there is nothing that can not happen in this world: D
******** ***** THE END ****************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar